COPER- Selalu memiliki cara tersendiri untuk memberikan pendidikan bagi santriwatinya adalah ciri Pesantren Putri Al-Mawaddah sedari dulu. Kamis (9/2) kemarin, Bazaar OSWAH 2017 resmi dibuka dengan ditandai pukulan gong oleh KH. Ustuchori, MA dan pembukaan gulungan bendera Bazaar Oswah oleh KH. Hasan Abdullah Sahal serta dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh ibu Hj. Fariha Hasan. Wajah-wajah ceria menghiasi seluruh aula Pesantren Putri Al-Mawaddah. Betapa tidak, salah satu event yang dinantikan oleh banyak santriwati Al-Mawaddah akhirnya telah resmi dibuka.
Hadirnya KH. Hasan Abdullah Sahal selaku pendiri Pesantren Putri Al-Mawaddah juga memberikan kesan yang berbeda bagi seluruh santriwati serta segenap asatidz dan ustaadzat Al-Mawaddah. ” Pesantren harus maju !!!
Tidak boleh mundur. Pesantren menjadi benteng terakhir umat Islam. Benteng akidah, syariah, akhlak dan muamalah” Ujar beliau dalam pidato pembukaan Bazaar Oswah kemarin (9/2).
Beberapa hari sebelumnya, panitia telah menyiapkan lomba-lomba seperti lomba Qiraatil Qur’an, nasyid, folk song, drama musikal bahkan lomba memburu kucing dalam rangka menyambut Bazaar OSWAH. Lomba-lomba tersebut diikuti oleh para santriwati dengan penuh antusiasme.
Mengusung slogan “sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu”, Bazaar Oswah tahun ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan Islam yang tepat bagi seluruh santriwati. Terdapat sekitar 13 stan bagian yang menyediakan berbagai kebutuhan santriwati dengan banderol harga yang cukup terjangkau dan pastinya ‘aman’ bagi santri. Beberapa diantaranya seperti stan bagian perpustakaan yang menyediakan buku-buku murah dan berkualitas, juga stan bagian kebersihan yang telah berhasil mengumpulkan baju-baju yang terjatuh di jemuran untuk kemudian dicuci dan dipajang di stannya agar ditebus pemiliknya. Bazaar OSWAH ini resmi ditutup pada Jum’at (10/2) kemarin dengan digulungnya kembali bendera Bazaar OSWAH oleh direktur MBI KH. Ustuchori, MA. (soff)
