AL-MAWADDAH (22/11) Setelah menjalani ujian syafahi atau ujian lisan selama 5 hari yang dimulai pada hari Ahad (15/11) dan berakhir pada Kamis (19/11) kini para santriwati dihadapkan dengan adanya ujian tahriri atau ujian tulis yang akan dilaksanakan pada hari Ahad (22/11) sampai dengan Senin (7/12). Ujian tulis yang dilaksanakan ini merupakan ujian tulis untuk semester pertama yang biasa disebut dengan ujian pertengahan tahun oleh santriwati Pesantren Putri Al-Mawadah.
Ujian tulis di Pesantren Putri Al-Mawaddah diawali dengan upacara pembukaan seperti halnya pada ujian lisan yang juga diawali dengan upacara pembukaan. Upacara ini dilaksanakan pada pagi hari dan diikuti oleh seluruh santriwati dan ustadz ustadzah. Walaupun pelaksanaan upacara pembukaan dipayungi oleh awan yang menutupi pancaran sinar matahari untuk sampai ke bumi, alhamdulillah upacara dapat berjalan dengan lancar tanpa suatu kendala yang berarmakna.
Pada upacara pembukaan ujian tulis ini, Direktur MBI KH. Ustuchori memberikan nasehat kepada seluruh santriwati untuk menjaga kesehatan selama berlangsungnya ujian ini dengan tidak makan yang tajam-tajam atau makanan yang terlalu. Maksudnya tajam-tajam (terlalu) disini adalah makanan yang terlalu pedas, masam, pahit, panas, dan lain sebagainya. Beliau juga berpesan kepada seluruh santriwati untuk balajar dengan rajin. “Jangan puas dengan kebodohanmu” adalah pesan yang selalu disampaikan untuk membakar semangat para santriwati supaya tidak merasa puas dengan ilmu yang telah didapatkan karena diatas langit masih ada langit, diatas orang yang pandai masih ada yang lebih pandai.
Rasa ketidakpuasan ketika ujian lisan yang telah dilaksanakan sebelumnya dapat disempurnakan dengan memaksimalkan ujian tulis. Seluruh ujian yang ada di Pesantren Putri Al-Mawaddah merupakan pembelajaran bagi seluruh santriwati karena ujian adalah untuk belajar dan belajar bukan hanya untuk ujian. Santriwati sangat antusias mengikuti ujian tulis, hal ini bisa dilihat dengan kesungguhan mereka ketika belajar pada malam dan pagi hari setelah sholat shubuh. Semua dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam ujian tulis semester pertama dan juga untuk mengasah ingatan dan memori mereka akan pelajaran yang telah disampaikan oleh para ustadz dan ustadzah.