Oleh : Usth Irahayu HM, S.IP
Tema : Rendah Hati
Rendah hati merupakan bagian daripada iman, dan barangsiapa rendah hati karena Allah, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya.
Sebagaimana seharusnya, kita harus tawakkal ilmu, yaitu apabila kita bertemu dengan seseorang yang lebih tua kita merasa kurang ilmu, kurang pahala. Dan apabila bertemu dengan yang lebih muda kita merasa malu atas dosa dan maksiat kita.
Kita hidup atas kuasa Allah, dan dengan segala nikmat yang Allah berikan, namun tak jarang kita justru sombong, lupa terhadap siapa yang telah memberikan segala nikmat ini. Jangan sampai kita menjadi seperti iblis yang sombong, ketika Allah meminta iblis sujud kepada adam justru ia enggan dan merasa bahwa dirinyalah yang lebih baik.
تَوَاضَعْ تَكُنْ كَالنَّجْمِ لَاحَ لِنَاظِرٍ # عَلَى صَفَحَاتِ الْمَاءِ وَهُوَ رَفِيْعٌ
Rendah hatilah! maka engkau akan menjadi seperti bintang yang terlihat
Di permukaan air, namun (sebenarnya) ia berada pada posisi yang tinggi
وَلَا تَكُنْ كَالدُّخَانِ يَعْلُوْ بِنَفْسِهِ # إِلىَ طَبَقَاتِ الْجَوِّ وَهُوَ وَضِيْعٌ
Dan janganlah seperti asap yang membumbung tinggi dengan sendirinya
Ke lapisan atmospere namun (sebenarnya) ia berada pada posisi rendah
Semua yang ada dalam kehidupan kita adalah titipan, maka jangan sekali-kali kita merasa sombong, jangan sampai sifat sombong membuat kita terhalang masuk kedalam syurga Allah.
Bahkan suatu saat ketika ada seekor keledai milik suku badui yang bisa lebih cepat daripada unta Rasulullah, dan sahabat nabi merasa resah akan hal itu. Rasulullah justru berkata “segala sesuatu tidak selamanya abadi, yang cepat pun akan melambat, dan yang muda pun akan menua”.
Maka jangan pernah kita sombong terhadap apa yang kita punya, terus berendah hati karena sesungguhnya semua ini hanyalah milik Allah yang dititipkan kepada kita. Dan tanpa kuasa-Nya kita bukanlah apa-apa