Menjadi Pemimpin Yang Arif Dan Bijaksana
Berikut ini adalah 4 sifat yang wajib dimiliki pemimpin dari Rosulullah :
- Shidiq
Menjadi pemimpin harus jujur, yaitu jujur di dalam perilakunya, perkataan nya, di setiap harinya dan kepada siapapun. - Tablig
Mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada yang munkar. - Amanah
Menjadi pemimpin adalah sebuah amanah yang besar, karena jabatan bukan untuk dibanggakan tapi untuk di pertanggungjawabkan. Seperti ayat berikut ini :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ٥٩
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).”
- Fathonah
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan, maka dari itu, harus selalu belajar, belajar, dan belajar, harus mengasah kecerdasan, saling memahami dan mencintai rakyatnya, dan sebisa mungkin juga dicintai oleh rakyat nya, agar mereka nyaman dalam memimpin dan akan saling do’a mendoa’akan dalam kebaikan.
Menjadi pemimpin harus bertanggungjawab di dalam kepemimpinannya, sebagai contoh seperti halnya seorang ayah yang menjadi pemimpin di dalam keluarga, maka ketika mengambil keputusan harus pandai-pandai dalam mengambil kebijakan atau keputusan, yang bisa di dasarkan dari Al-Quran atau Al-Hadits, agar keputusan yang diambil menjadi keputusan yang bijaksana serta sesuai dengan situasi dan kondisi.
Red. Afifi